PERNAH DENGER YANG
NAMANYA LOGIKA MATEMATIKA? PENASARAN APA ITU LOGIKA MATEMATIKA? CHECK THIS OUT,
BABY!!!
Sebelum kita masuk ke
logika matematika, kita harus tahu dulu definisi logika tersebut yang nantinya
sangat berperan dalam pemahaman logika matematika sendiri. Logika berasal dari
kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran
yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika mempunyai
beberapa manfaat, yaitu :
- Membantu setiap orang
yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus,
tetap, tertib, metodis dan koheren.
- Meningkatkan
kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
- Menambah kecerdasan
dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
- Memaksa dan mendorong
orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
- Meningkatkan cinta
akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan,
serta kesesatan.
- Mampu melakukan
analisis terhadap suatu kejadian.
- Terhindar dari klenik
, gugon-tuhon ( bahasa Jawa )
- Apabila sudah mampu
berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut
pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.
Setelah kita
mengetahui tentang Logika kita akan lebih mudah dalam mempelajari logika
matematika. Berikut ini hal-hal yang menyangkut logika matematika.
1. Pernyataan
Yang dimaksud dengan
pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah tetapi
tidak sekaligus kedua-duanya (benar dan salah). Dan suatu kalimat bukan
pernyataan jika kita tidak dapat menentukan kalimat tersebut benar atau salah
atau mengandung pengertian relatif. Terdapat dua jenis pernyataan matematika
yaitu pernyataan tertutup dan pernyataan terbuka. Pernyataan tertutup merupakan
pernyataan yang nilai kebenarannya sudah pasti sedangkan pernyataan terbuka
yaitu pernyataan yang nilai kebenarannya belum pasti. untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh dibawah ini.
contoh :
6×5 = 30 ( pernyataan
tertutup yang benar )
6+5=10 ( pernyataan
tertutup yang salah )
gula putih rasanya
manis ( pernyataan terbuka )
Jarak jakarta bandung
adalah dekat ( bukan pernyataan, karena dekat itu relatif )
2. Ingkaran
Pernyataan ( negasi )
Ingkaran merupakan
pernyataan yang menyangkal yang diberikan. Ingkaran pernyataan dapat dibentuk
dengan menambah ‘Tidak benar bahwa …’ didepan pernyataan yang diingkar
dinotasikan ~.
contoh :
pernyataan
B
: Sepeda motor beroda dua
negasi pernyataan B :
tidak benar sepeda motor beroda dua
3. Pernyataan Majemuk
3.1. Konjungsi
suatu pernyataan p
dan q dapat digabung dengan kata hubung ‘dan’ sehingga membentuk pernyataan
majemuk ‘ p dan q ‘ yang disebut dengn konjungsi nyang dilambangkan dengan
Tabel disamping
menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi pernyataan majemuk
konjungsi.
Jika menemukan suatu
pernyataan, kita pasangkan saja dengan tabel disamping sehingga kita dapat
menemukan bagaimana kalimat majemuk konjungsinya.
3.2. Disjungsi
suatu pernyataan p
dan q dapat digabung dengan kata hubung ‘atau’ sehingga membentuk pernyataan
majemuk ‘ p atau q’ yang disebut dengn disjungsi yang dilambangkan dengan
Tabel disamping
menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi kalimat majemuk
disjungsi.
sehingga jika kita
menemukan suatu pernyataan dan akan kita jadikan kalimat majemuk disjungsi kita
tinggal lihat tabel, cari mana yang cocok maka kita akan menemukan bagaimana
bentuk kalimat majemuk disjungsinya.
3.3. Implikasi
suatu pernyataan p
dan q dapat digabung dengan kata hubung ‘jika maka’ sehingga membentuk
pernyataan majemuk ‘ jikap maka q’ yang disebut dengan implikasi dan
dilambangkan dengan
Tabel disamping
menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi kalimat majemuk
implikasi.
sehingga jika kita
menemukan suatu pernyataan dan akan kita jadikan kalimat majemuk implikasi kita
tinggal lihat tabel disamping, cari mana yang cocok maka kita akan menemukan
bagaimana bentuk kalimat majemuk implikasinyanya.
3.4. Biimplikasi
suatu pernyataan p
dan q dapat digabung dengan kata hubung ‘jika dan hanya jika’ sehingga membentuk
pernyataan majemuk ‘ p jika dan hanya jika q’ yang disebut dengan biimplikasi
dan dilambangkan dengan
Tabel disamping
menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi kalimat majemuk
biimplikasi.
sehingga jika kita
menemukan suatu pernyataan dan akan kita jadikan kalimat majemuk biimplikasi
kita tinggal lihat tabel disamping, cari mana yang cocok maka kita akan
menemukan bagaimana bentuk kalimat majemuk biimplikasinyanya. Maka kita akan
lebih mudah dalam menyelesaikan soal yang nanti akan kita hadapi.
4. Ekuivalensi
pernyataan-pernyataan majemuk
Ekuivalensi dari
pernyataan-pernyataan majemuk ini sangat penting. Kita harus tahu bentuk negasi
dari konjungsi, negasi dari disjungsi dan lain sebagainya dalam menyelesaikan
berbagai bentuk pernyataan yang nantinya akan muncul. Jadi kita harus hafal
bentuk euivalensi pernyataan-pernyataan majemuk disamping. Maka kita akan lebih
mudah dalam menyelesaikan berbagai tipe soal yang nantinya akan kita temui.
Alangkah baiknya kita hafal ekuivalensi pernyataan-pernyataan disamping.
Tidak perlu bingung
dan terbebani, kunci dari matematika adalah hafal rumus dan bisa
menggunakannya. Jika kita sering latihan soal maka secara otomatis kita akan
hafal, dan pastinya kita akan mudah menggunakan rumus tersebut jika diterapkan
dalam soal.
5. Konvers, Invers
dan Kontraposisi
Dari sebuah implikasi
dapat diturunkan pernyataan yang disebut konvers, invers dan kontraposisi dari
implikasi tersebut
6. Pernyataan
Berkuantor
Pernyataan berkuantor
merupakan pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas. Ada 2 macam yaitu :
6.1 Kuantor Universal
Dalam pernyataan
kuantor universal terdapat ungkapan yang menyatakan semua, setiap. Kuantor
universal dilambangkan dengan ∀(dibaca untuk semua
atau untuk setiap).
contoh : ∀ x R, x>0 dibaca untuk setiap x
anggota bilangan riil maka berlaku x>0.
6.2 Kuantor
Eksistensial
Dalam pernyataan
kuantor eksistensial terdapat ungkapan yang menyatakan ada, beberapa, sebagian,
terdapat. Kuantor eksistensial dilambangkan dengan ∃ (
dibaca ada, beberapa, terdapat, sebagian )
contoh : ∀ x R, x+5>1 dibaca terdapat x
anggota bilangan riil dimana x+5>1.
7. Ingkaran dari
pernyataan berkuantor
Ingkaran dari
pernyataan berkuantor universal adalah pernyataan berkuantor eksistensial,
begitu juga sebaliknya ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah
pernyataan berkuantor universal.
contoh :
p : beberapa siswa
SMA rajin belajar
~p : semua siswa SMA
tidak rajin belajar
8. Penarikan Kesimpulan
Penarika kesimpulan
dilakukan dari beberapa pernyataan yang diketahui nilai kebenarannya yang
disebut premis. Kemudian dengan menggunakan prinsip-prinsip yang ada diperoleh
pernyataan yang baru yang disebut kesimpulan/konklusi yang diturunkan dari
premis yang ada. Penarikan kesimpulan seperti itu sering disebut dengan
argumentasi. Suatu argumentasi dikatakan sah Jika premis-premisnya benar maka
konklusinya juga benar. Terdapat 3 metode dalam penarikan kesimpulan, yaitu :
8.1 Modus ponens
premis 1 : p →q
premis 2 : p
( modus
ponens)
__________________
Kesimpulan: q
Arti Modus Ponens
adalah “jika diketahui p → q dan p, maka bisa ditarik
kesimpulan q“. sebagai contoh :
premis 1 : Jika bapak
datang maka adik akan senang
premis 2 : bapak
datang
__________________
Kesimpulan: Adik
senang
8.2 Modus Tollens
premis 1 : p →q
premis 2 : ~q
( modus
tollens)
__________________
Kesimpulan: ~p
Modus Tollens berarti
“jika diketahu p → q dan ~q, maka bisa ditarik kesimpulan ~p“.
sebagai contoh :
premis 1 : Jika hari
hujan, maka adik memakai payung
premis 2 : Adik tidak
memakai payung
___________________
Kesimpulan : Hari
tidak hujan
8.3 Silogisme
premis 1 : p→q
premis 2 : q →
r (
silogisme)
_________________
Kesimpulan: p
→r
Silogisme berarti
“jika diketahu p → q dan q→r, maka bisa ditarik
kesimpulan p→r“. sebagai contoh :
Premis 1 : Jika harga
BBM naik, maka harga bahan pokok naik.
Premis 2 : Jika harga
bahan pokok naik maka semua orang tidak senang.
__________________________________________________
Kesimpulan:
Jika harga BBM naik, maka semua orang tidak senang.
Catatan Tambahan:
Hukum de Morgan:
¬(p Λ q) ≡ (¬p
V ¬q)¬(p V q) ≡ (¬p Λ ¬q)
Ekuivalensi
implikasi:
(p
→ q) ≡ (¬p V q)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar